Suatu ketika ada seorang teman mengirim tweet yang isinya kurang lebih begini : "Kok semakin sukses bisnis itu semakin capek ya???" Malah jadi ga ada waktu untuk istirahat"
Saya beritahu Anda bahwa pendapat itu salah besar! Atau jangan-jangan orang yang bilang seperti itu justru sebetulnya belum bisa dikatakan sukses dalam bisnisnya. Yang benar dan yang jelas semakin sukses kita semakin mempunyai tanggung jawab yang besar.
Lalu, kenapa hampir 70% pengusaha pemula mengatakan hal yang sama seperti teman saya tadi?
Jawabannya : Karena kebanyakan dari mereka belum berhasil membangun SISTEM-nya!
Menurut guru kekayaan, Robert T. Kiyosaki, seorang baru dikatakan berada dalam kuadran "B" (bussiness owner) jika dia sudah mempunyai sistem bisnisnya. Dengan sistem itu dia sudah tidak harus berada di dalam lingkungan bisnisnya. Seperti halnya robot otomatis, sistem itu yang akan mengerjakan segala urusan bisnis dan membawakannya keuntungan dalam bentuk uang, sementara orang yang bersangkutan bisa menikmati waktunya dengan bebas.
Sistem itu akan mengontrol dan menjalankan segala hal di dalam bisnis tersebut, termasuk masalah operasional, pemasaran dan pembukuan keuangan. Namun, untuk membangun sistem tersebut bukanlah perkara mudah. Harus dikorbankan sejumlah uang, tenaga, pikiran dan waktu agar sistem yang kita impikan dapat berjalan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu, bisnis berbasis franchise banyak dicari orang yang tidak ingin repot menyusun sistem bisnis dan ingin langsung menjalankan sistemnya saja.
Di sisi lain, sebenarnya membangun sistem bisnis itu juga bisa dikatakan gampang-gampang susah. Yang perlu Anda ingat, bahwa membangun bisnis sejatinya adalah membangun sistem, terutama adalah sistem distribusi. Ya, distribusi produk, distribusi pelayanan, distribusi sales dan distribusi rizki. Fokuslah pada kata kunci "distribusi". Bangun sebuah sistem distribusi yang baik mencakup semua aspek di atas. Dengan demikian Anda akan menciptakan suatu sistem bisnis yang kuat. Konon, perusahaan sekelas Philip Morris berani membeli perusahaan rokok Sampoerna dengan harga fantastis justru karena sistem distribusi produknya yang baik. Oleh karena itu, mereka bisa mendistribusikan rokok sampai ke seluruh pelosok tanah air.
Lalu, apa susahnya membangun sistem bisnis?
Jawabannya sangat singkat namun tegas, yaitu EGO!
Kebanyakan pengusaha muda harus melawan ego nya sendiri untuk bisa memberikan kepercayaan kepada orang lain dalam mengerjakan suatu tugas di dalam bisnisnya. Sebagian dari kita sering terjebak dalam lingkaran ego bahwa kita merasa hanya kita yang terbaik dalam melakukannya, sehingga tidak mudah percaya dengan hasil pekerjaan orang lain. Hal ini terutama terjadi pada mereka yang bisnisnya berbasis keteknisan, seperti desainer atau montir. Bagi kaum profesional seperti mereka, ego ingin mengerjakan segala sesuatunya sendiri adalah hambatan terbesar dalam membangun sebuah sistem bisnis.
Jadi, harus bagaimana?
Ya, tidak lain mulai sekarang harus mulai menekan ego kita sebagai seorang teknis atau ahli di bidang tertentu. Mulai ambil langkah manajerial dengan merekrut beberapa pegawai untuk membantu bisnis kita. Pelajari juga bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Dan tetap fokus pada impian kita, bahwa ketika sistem ini sudah berjalan kita bisa menikmati kesuksesan dengan lebih santai.
Sudah jelas?
Kalau belum, ingin ngobrol sama Provokator Pengusaha? Follow @KataPengusaha
Atau share artikelnya :
Tweet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar