photo PROMO_zpsdc816b8f.gif


Kamis, 17 November 2011

4 Hal Utama Dalam Internet Marketing

Sangat menarik bagi saya untuk menulis seputar internet marketing karena banyak aspek yang bisa dibahas mengenai tema ini. Tetapi, rasanya perlu kita batasi internet marketing yang akan dibahas pada artikel ini adalah pemasaran melalui internet yang memasarkan produk/jasa (baik produk sendiri ataupun orang lain) bukan pemasaran internet yang bertujuan untuk iklan (adsense) atau program affiliasi.

Tanpa perlu panjang lebar lagi, di sini saya ingin menyampaikan 4 aspek "kuno" yang penting dan sering kali dilupakan oleh para internet marketer dewasa ini.

1. Trust, trust & trust
Pengakses internet yang setiap tahun terus meningkat di Indonesia (dan bukan saja meningkat, tetapi juga semakin cerdas). Beberapa tahun yang lalu kalau kita jualan produk/jasa via internet mungkin orang akan sangat ragu untuk bertransaksi karena konsumen belum paham dengan transaksi jenis ini. Selain itu, mereka tidak berdaya dalam mengontrol dan melindungi hak-haknya dalam transaksi online tersebut. Tetapi, sekarang konsumen agaknya sudah terbiasa dalam melakukan transaksi online dan sudah ada perlindungannya secara hukum di negara ini. Meskipun demikian, konsumen tetap harus hati-hati dalam bertransaksi dengan memantau terlebih dahulu status dan track record dari seller. Oleh karena itu, kunci pemasaran internet (juga pemasaran pada umumnya) sudah tentu adalah 3T :Trust,trust and trust! Pepatah bisnis kuno mengatakan : siapa terpercaya dia yang jadi juara!

Anda dapat membangun 3T dengan banyak cara, misalnya dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit testiomi pelanggan, bukti pengiriman barang dan informasi serta jaminan kualitas produk yang terpercaya. Selain itu, dengan menggunakan media sosial saat ini Anda juga dapat membangun komunitas yang dapat membantu dalam menyebarkan informasi positif seputar bisnis Anda. Hanya saja perlu diketahui bahwa media sosial ini ibarat pisau bermata dua. Jika Anda tidak bisa menggunakannya dengan baik dan bijak maka alih-alih citra positif yang menyebar tetapi justru informasi jelek yang akan menyebar tentang bisnis Anda. Oleh karena itu, Philip Kotler sudah jauh-jauh hari mengingatkan kita untuk senantiasa mengontrol komunikasi yang terjadi di antara pelanggan. Jangan sampai terjadi perbincangan negatif seputar produk kita. Lakukan antisipasi yang cepat jika mulai menemukan komentar-komentar negatif dari konsumen. Jika dikelola dengan baik, komentar negatif itu bisa menjadi saran dan masukan yang baik untuk kemajuan dan perbaikan pelayanan bisnis kita.

2. SEO jangan dilupakan
Kalau bicara internet maketing tentu ada yang kurang rasanya jika kita tidak bicara mengenai SEO (search engine optimation) karena pada prinsipnya menempatkan bisnis ke dalam internet berarti juga menempatkan bisnis kita dalam sebuah sistem pencarian yang akan ditemukan oleh calon konsumen melalui sebuah alat pencarian (yang paling populer adalah Google). Oleh karena itu, dalam memasarkan produk/jasa via internet sudah tentu harus menganalisis berbagai faktor yang menjadi sebab kenapa dan bagaimana seseorang mengunjungi atau lapak jualan kita (istilah untuk tempat jual beli online).
Saya membagi dua bagian utama dalam analisis internet marketing. Pertama, analisis umum dengan menggunakanGoogle Analityc kita akan mengetahui keyword apa saja yang digunakan oleh surfer untuk menemukan dan dari mana saja mereka berasal. Dengan demikian kita dapat mengoptimasi lapak kita agar lebih mudah ditemukan oleh calon konsumen. Seperti dalam pepatah pemasaran kuno : pembeli membeli karena alasan mereka. Maka dalam era pemasaran internet : pembeli mencari sesuai apa yang mereka pikirkan dan membeli sesuai apa yang mereka cari dan temukan.

Kedua, analisis media sosial.  Kita harus pandai-pandai menganalisis dan menyusun strategi pemasaran internet yang sesuai dengan media sosial yang digunakan. Saat ini telah tersedia layanan Klout untuk menganalisis efektifitas media sosial kita dalam menjaring konsumen.
Sebut saja media sosial paling top saat ini : Facebook dan Twitter yang jelas berbeda karakteristiknya dalam pemasaran internet. Kalau di Facebook kita dapat dengan mudah menentukan pasar sesuai target yang ingin dituju, misalkan berdasarkan gender,tempat kota ataupun pekerjaan dan sebagainya. Sedangkan di Twitter kita tidak bisa menentukan target market seperti ini. Oleh karena itu, Twitter lebih efektif untuk dijadikan sebagai media  membangun brand awarness dan komunitas yang tertarik pada satu tema informasi atau lokasi tertentu dibandingkan dengan Facebook yang lebih cocok untuk display foto produk/kegiatan perusahaan.

3. Berfikir lebih strategis
Kalau sebelumnya saya menyampaikan hal taktis agar lapak jualan online kita mudah ditemukan oleh konsumen, maka pada bagian ini saya akan mengajak Anda untuk juga berfikir lebih strategis dalam menyusun strategi pemasaran internetnya.

Kebanyakan penjual online itu membayangkan bahwa dengan membuka lapak online mereka akan mendapatkan keuntungan yang besar. Padahal, kalau dihitung lebih teliti misalkan sebuah produk yang ditawarkan mempunyai keuntungan Rp. 40 ribu,maka dapat dibayangkan untuk mendapatkan profit sebesar Rp.4 juta saja dia harus menjual produk sebanyak 100 pcs sebulan!  Menurut saya, jumlah itu tidak realistis jika dibandingkan dengan biaya perawatan website dan pelayanan melalui online yang telah dikeluarkan.

Solusi terbaik adalah dengan menjadikan pemasaran internet sebagai sarana untuk membangun dna memperkuat sistem agen pemasaran via online. Dengan sistem agen yang sudah berkembang, target penjualan bisa dengan mudah tercapai tanpa perlu repot memasarkan produk secara "brutal".

4. Go International!
Salah satu yang terlupakan (dan kurang diperhatikan) oleh banyak internet marketer adalah kemampuan media internet dalam menjual produk ke dunia internasional. Jujur, disamping saya senang melihat perkembangan internet marketing di Indonessia saat ini, disisi lain say juga sangat sedih karena belum adanya (termasuk pemerintah) yang memperhatikan penjualan produk UMKM ke internasional secara online dengan serius. Lihat saja, kebanyakan produk yang dipajang di galery toko online Indonesia kebanyakan adalah produk impor dari China. Sekarang, bayangkan jika ada suatu layanan online yang menyediakan kemudahan UMKM kita untuk juga bisa memasarkan produknya secara internasional. Atau minimal memberikan pelatihan kepada UMKM tersebut bagaimana caranya bertransaksi online keluar negeri, apalagi sebenarnya banyak produk UMKM Indonesia yang jauh lebih baik dari produk negara lain.



Ingin ngobrol sama Provokator Pengusaha?

Atau share artikelnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar