photo PROMO_zpsdc816b8f.gif


Sabtu, 09 Juni 2012

Leadership Paradox

Banyak mungkin di antara kita yang memilih menjadi pengusaha karena ingin disebut sebagai "Bos" atau "Pemimpin". Walaupun sebenarnya, istilah pemimpin dan bos itu sendiri memiliki makna yang berbeda apabila kita telaah lebih jauh, tetapi pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk membahas soal kepemimpinannya dari sisi yang lain. (Simak tentang perbedaan bos dengan pemimpin)

Sebagaimana kita ketahui, bahwa posisi bos atau pimpinan sebuah perusahaan itu sampai sekarang masih menjadi posisi yang "eksklusif". Dari mulai mendapatkan gaji yang lebih besar, waktu yang lebih luang, sampai pada mendapatkan rasa hormat dari bawahan ataupun lingkungan sekitar. Pokoknya, jadi bos itu sesuatu yang : WAH!

Sampai-sampai ada salah satu program televisi yang mengangkat tema gimana rasanya menjadi bos itu.




















Tetapi, saya ingin berbagi hal yang berbeda.

Menurut saya, seorang bos atau pemimpin yang baik itu bukan dia orangnya yang sekedar duduk diam manis mendapatkan pelayanan istimewa dari bawahannya. Melainkan sebaliknya.

Seorang pemimpin yang baik adalah pelayan untuk anak buahnya.

Saya menyebut ini dengan istilah : Leadership Paradox, dimana paradoks ini terjadi ketika seorang pemimpin mulai menyadari bahwa sebetulnya bukan pemimpin itu yang mendapatkan pelayanan istimewa, melainkan anak buahnya.

Dulu ketika memulai usaha, saya punya dua orang karyawan. Mereka bekerja dengan sangat baik. Tidak mengecewakan. Tetapi, saat itulah saya menyadari bahwa sebetulnya bukan mereka yang bekerja untuk saya, melainkan saya yang bekerja untuk mereka.

Kenapa?

Karena saya menyediakan fasilitas untuk mereka bisa bekerja dengan baik. Setiap hari saya selalu memikirkan bagaimana caranya supaya mereka bisa makan siang dengan enak, tidur dengan nyenyak, bahkan memikirkan masa depan mereka supaya bisa lebih baik. Segala kebutuhan mereka, yang bisa menunjang pekerjaannya saya coba untuk penuhi, walaupun mungkin saat itu usaha sedang defisit, tetapi saya pastikan bahwa segalanya bisa berjalan dengan lancar. Saya pastikan bahwa gaji mereka tidak terpotong dan dapat dibayarkan tepat waktu (bahkan kalau bisa dilebihkan). Saya memutar otak sedemikian rupa pokoknya bagaimana caranya supaya pegawai saya bisa hidup dengan layak.

Di satu sisi, saya merasa : "Kok gini menjadi bos itu? Dimana enaknya?"

Siapa sebenarnya yang bekerja untuk siapa?

Hmmm....Ada jutaan pengusaha di dunia ini, ada milyaran pekerja, ada trilyunan pengangguran. Tetapi, hanya sedikit orang yang menyadari bahwa kita sebenarnya bekerja untuk melayani. Bos melayani pegawainya. Pegawai melayani bosnya.

Atau seperti yang sering saya katakan : Setiap orang adalah pemimpin, pekerja dan juga buruh, minimal pemimpin, pekerja dan buruh untuk dirinya sendiri.


Ingin ngobrol sama Provokator Pengusaha?

Atau share artikelnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar